3 Penemuan Penting di Bidang Astronomi Selama 2015


SENTOSA88 -  2015 dapat dikatakan sebagai salah satu tahun paling menakjubkan untuk penemuan di bidang ilmiah, khususnya astronomi. Bagaimana tidak, eksplorasi manusia ke luar angkasa pada tahun ini menoreh pencapaian yang luar biasa.

Akhirnya, setelah sekian lama melakukan penjelajahan, manusia berhasil membuka sedikit demi sedikit selubung misteri tentang alam semesta. Mulai dari informasi mengenai planet dalam tata surya sampai usaha menemukan 'sepupu' Bumi berhasil diketahui di tahun ini.

Oleh sebab itu, di tahun depan tentu diharapkan akan ada beberapa penemuan baru yang lebih mutakhir dan menambah informasi manusia akan alam semesta.

Namun, sebelum mengakhiri tahun 2015 dan memulai penjelajahan baru di 2016, berikut kami rangkum 3 (tiga) penemuan penting di bidang astronomi sepanjang 2015.

Misi New Horizon mengungkap selubung Pluto

Di tahun ini, akhirnya pesawat luar angkasa NASA, New Horizons, berhasil mencapai Pluto. Misi yang diluncurkan pada Januari 2016 ini merupakan cara untuk mengungkap permukaan sistem yang ada di Pluto dari dekat.
Saat ini, New Horizons sudah selesai menunaikan tugasnya dan masuk dalam tahap pengunduhan. Pesawat nirawak itu nantinya akan mengirimkan seluruh data yang berhasil direkam. NASA memperkirakan bahwa untuk dapat mengirimkan seluruh data dari New Horizons diperlukan waktu hingga satu tahun.
Kendati demikian, sepanjang perjalanan tersebut, New Horizons sudah berhasil mengirimkan beberapa gambar mengenai planet kerdil tersebut. Salah satunya adalah gambaran permukaan Pluto yang ternyata menyerupai bumi.

Hal ini berdasarkan gambar tangkapan New Horizons yang memperlihatkan bagian permukaan Pluto yang sekilas mirip dengan wilayah Antartika di Bumi. Tak hanya itu, Pluto juga diketahui memiliki permukaan dengan kontur dataran bukit dan gunung yang terbuat dari es.
Informasi terbaru menyebutkan bahwa Pluto juga diduga memiliki gunung berapi es yang memuntahkan air es, nitrogen, amonia, dan metana ke permukaan. Tingginya diperkirakan mencapai beberapa mil dan lebarnya puluhan mil dengan lubang besar di puncaknya.


Keppler 452-b dan misi pencarian sepupu Bumi

Juli 2015, publik dihebohkan dengan penemuan planet yang diyakini memiliki kemiripan dengan bumi. Planet yang diberi nama Kepler-452b ini disebut memiliki ekosistem yang sama persis dengan Bumi.

Planet ini memiliki ukuran 60 persen lebih besar dari Bumi dan berada di dalam konstelasi Cygnus. Jarak Kepler-452b dengan Bumi diperkirakan sejauh 1.400 tahun cahaya. Tak hanya itu, Kepler-452b juga berada dalam posisi mengelilingi satu bintang dengan ukuran dan temperatur yang serupa dengan matahari.
Selain Kepler-452b, NASA juga menduga bahwa masih ada miliaran planet lain di sisi galaksi yang juga mirip seperti Bumi. Tidak tertutup kemungkinan bahwa planet-planet itu juga berada dalam "zona layak huni" karena mungkin ada air di permukaan planet.

Salah satu planet serupa bumi yang juga baru ditemukan adalah HD 21913. Planet ini disebut sebagai tetangga dekat bumi karena hanya memiliki jarak 21 tahun cahaya.

Sedikit berbeda dengan planet serupa Bumi lainnya, HD 21913 diperkirakan memiliki permukaan berbatu yang berasal dari lelehan aktivitas vulkanik.

Sejauh ini, misi Kepler NASA telah berhasil menemukan 1.013 eksoplanet terkonfirmasi dalam 440 sistem stellar, bersamaan dengan lebih 4.000 planet kandidat yang belum dikonfirmasi.

Ditemukan air di Mars dan kemungkinan adanya kehidupan

Sebagai salah satu tetangga paling dekat Bumi, tak heran Mars menjadi salah satu objek eksplorasi manusia di luar angkasa. Dan, di tahun ini ada satu hasil temuan yang paling mencengangkan terkait Mars yakni ditemukannya aliran air di planet tersebut.

Spekulasi tentang Mars memiliki air memang sudah cukup lama dikabarkan. Namun, kali ini berbeda sebab para ilmuwan NASA berhasil menemukan bukti kuat tentang keberadaan air mengalir di Mars.

Hal ini dipastikan setelah mereka mengidentifikasi bukti mineral terhidrasi yang disebut perklorat. Mineral itulah yang kemudian diperkirakan telah membentuk garis-garis di lereng permukaan Mars.

Selain itu, setelah dilakukan penelitian lebih lanjut ditemukan bahwa air di Mars nyatanya memiliki kandungan air garam yang lebih asin dari bumi. Hal ini dibuktikan dari adanya aliran pada pola pasir gelap Mars yang telah diobservasi para ahli.

Penemuan aliran air ini kemudian mendorong ide bahwa Mars dapat menjadi tempat alternatif bagi kehidupan manusia. Bahkan, seorang insinyur NASA mengungkap bahwa Badan Antariksa Amerika Serikat itu akan menjadikan Mars sebagai objek liburan luar angkasa.

Selain NASA, pihak lain yang juga dikenal berambisi untuk 'menaklukan' Mars adalah Elon Musk. Pemilik SpaceX dan Tesla ini bahkan sempat mengemukakan gagasan untuk membangun koloni di Mars.

Untuk memuluskan rencananya tersebut, Musk sempat berujar akan menjatuhkan bom nuklir di permukaan Mars. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kondisi yang sesuai dengan kehidupan manusia. Meskipun akhirya ia meralat pernyataan tersebut.



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »