Namun, seorang pria asal China bernama Hou justru menganggapnya sebuah keuntungan. Ia pun memutuskan untuk membeli iPhone 6s dengan harga 1.500 yuan atau Rp 3 juta, setelah menerima tawaran dari pesan email.
Menurut penjualnya, ponsel keluaran Apple itu harganya dibanting karena merupakan barang selundupan yang masuk ke Tiongkok.
"Hou pun berkali-kali mengontak pihak penjual, untuk menuntut pengembalian uang. Namun, upayanya sama sekali tak berhasil," demikian dikabarkan Shanghaiist, seperti kutip dari situs Value Walk, Jumat (25/3/2016)
Dengan harga tersebut, itu adalah kue dadar paling mahal yang pernah dibeli Hou. Tak jelas apakah pria tersebut kemudian memakannya atau membuangnya saking marahnya.
Kasus serupa juga dialami seorang perempuan China. Ia membayar 8.400 yuan atau sekitar Rp 17 juta untuk membeli iPhone secara online. Namun, belakangan yang ia terima justru Pear Phone -- plesetan iPhone.
Demam produk Apple di kalangan masyarakat Tiongkok memicu sejumlah kisah aneh tapi nyata. Tahun lalu, dua pria asal Yangzhou mendekati seorang penjual organ. Mereka ingin mempertukarkan ginjal mereka yang sehat demi uang untuk mempeli ponsel cerdas itu.
Cerita lain menyebut, sebuah rumah sakit menawarkan uang setara harga sebuah iPhone 6s kepada pria yang mau menjadi donor sperma.
Namun, persyaratannya tak mudah. Pria yang diinginkan Rumah Sakit Ruijing harus memiliki tinggi badan minimal 165 cm, lulusan universitas, memiliki KTP China, dan tak memiliki kelainan genetika.
Jika berhasil memenuhi kriteria tersebut, para kandidat akan mendapat imbalan 6.000 yuan atau Rp 12,2 juta untuk sampel sperma sebanyak 17 ml.