Ilustrasi Yoga (iStockphoto) |
Sentosa88 ~ Sebuah penelitian mengungkapkan kemungkinan pengguna narkotika bisa memperbaiki kualitas hidup mereka dengan melakukan yoga. Yoga diyakini bisa mengurangi frekuensi pengggunaan obat-obatan hingga pecandu meninggalkannya sama sekali.
Dikutip dari laman medindia.net pada Selasa (20/10) siang, penelitian dilakukan oleh All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), New Delhi, India, menggunakan metode Sudarshan Kriya Yoga (SKY) dan meditasi sebagai tambahan dari pengobatan rutin kepada sekelompok pecandu narkotika jenis heroin.
Sebanyak 84 pengguna heroin menjalani perawatan di sebuah klinik yakni Pusat Perawatan Ketergantungan Obat Nasional (NDDTC), Delhi Timur. Perawatannya dibagi dua kelompok, yakni kelompok kontrol dengan perawatan standar seperti farmakoterapi (terapi substitusi opioid) dan intervensi psikososial.
Sedangkan kelompok studi mendapat metode tambahan SKY lebih dari tiga hari. Mereka juga didorong untuk berlatih teknik SKY di rumah setiap hari.
Hasil tes urine menunjukkan bahwa persentasi kandungan obat lebih tinggi terlihat pada kelompok pengguna yang melewati pengobatan standar daripada kelompok yang berlatih yoga.
Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa intervensi yoga menghasilkan perubahan signifikan dalam fisik, hubungan sosial dan domain lingkungan kualitas hidup. SKY juga mengurangi frekuensi penggunaan narkoba terbukti dari hasil pemeriksaan urine dibandingkan dengan kelompok kontrol yang memakai pengobatan seperti biasa.
Dikutip dari laman medindia.net pada Selasa (20/10) siang, penelitian dilakukan oleh All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), New Delhi, India, menggunakan metode Sudarshan Kriya Yoga (SKY) dan meditasi sebagai tambahan dari pengobatan rutin kepada sekelompok pecandu narkotika jenis heroin.
Sebanyak 84 pengguna heroin menjalani perawatan di sebuah klinik yakni Pusat Perawatan Ketergantungan Obat Nasional (NDDTC), Delhi Timur. Perawatannya dibagi dua kelompok, yakni kelompok kontrol dengan perawatan standar seperti farmakoterapi (terapi substitusi opioid) dan intervensi psikososial.
Sedangkan kelompok studi mendapat metode tambahan SKY lebih dari tiga hari. Mereka juga didorong untuk berlatih teknik SKY di rumah setiap hari.
Hasil tes urine menunjukkan bahwa persentasi kandungan obat lebih tinggi terlihat pada kelompok pengguna yang melewati pengobatan standar daripada kelompok yang berlatih yoga.
Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa intervensi yoga menghasilkan perubahan signifikan dalam fisik, hubungan sosial dan domain lingkungan kualitas hidup. SKY juga mengurangi frekuensi penggunaan narkoba terbukti dari hasil pemeriksaan urine dibandingkan dengan kelompok kontrol yang memakai pengobatan seperti biasa.