SENTOSA88 - Banyak tempat di dunia ini menjadi pusat perhatian dan menarik untuk
dikunjungi oleh para pelancong manca negara. Saking indahnya,
lokasi-lokasi tersebut dijuluki 'sepotong surga yang jatuh ke Bumi'.
Baik itu karena tempatnya yang indah, unik, ataupun bersejarah.
Beberapa tempat di dunia bahkan meraih gelar sebagai lokasi wisata yang
paling diincar atau lebih akrab disebut travel bucket-list.
Namun beberapa tempat dalam bucket-list tersebut harus
terancam ditutup, karena ulah tangan pengunjung yang membuat lokasi
wisata tersebut menjadi rusak dan harus diperbaiki -- beberapa bahkan
tidak dibuka lagi untuk umum.
Berikut ini daftar beberapa lokasi wisata dari berbagai belahan dunia yang 'terancam punah', seperti dilansir dari News.com.au, Selasa (24/5/2016):
1. Koh Tachai, Thailand
Pulau indah ini ditutup untuk umum oleh pemerintah Thailand (Wikipedia)
Pihak berwenang Thailand telah mengumumkan, Koh Tachai -- pulau yang
terletak di pantai selatan Bangkok -- akan ditutup selamanya.
Keputusan tersebut diambil oleh pemerintah akibat adanya tangan jahil
yang membuat pantai indah itu, berubah menjadi tempat pembuangan sampah
dan berada di puncak kerusakan.
Sebelumnya, pulau itu disebut-sebut sebagai tempat terindah di
Thailand. Sayangnya popularitas itu malah membawa pulau itu ke ambang
kehancurannya, dan akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
regenerasi.
2. Wedding Cake Rock, Sydney
Wedding cake rock, Sydney (Wikipedia)
Batu berbentuk kue pernikahan yang lebih dikenal dengan sebutan
Wedding Cake Rock di Sydney, harus ditutup untuk umum dari tahun 2015.
Sebab, batu besar berwarna putih itu dilaporkan hampir runtuh, oleh badan geoteknikal, dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.
Hal itu disebabkan oleh banyaknya pengunjung yang ingin berfoto di
atas batu unik tersebut, sehingga mengakibatkan kekuatan tahan situs itu
berkurang dan bisa menimbulkan bahaya.
Pada tahun 2014, seorang pria asal Prancis tewas, terjatuh dari ketinggian 40 meter, setelah batu pasir di dekatnya hancur.
Kini tempat wisata itu dipasangi pagar, untuk membatasi pengunjung mendekat.
3. Jembatan Pont des Arts, Paris
Gembok Cinta di Jembatan Pont des Arts | via: Reuters
Selama beberapa dekade, banyak pasangan kekasih yang mendatangi
jembatan yang terbentang di atas Sungai Seine, Paris, untuk 'mengunci'
cinta mereka.
Jembatan tersebut memang terkenal dengan tradisi pengaitan gembok
pada pagar jembatan, lalu melemparkan kunci ke dalam sungai -- sebagai
tanda cinta abadi.
Namun, pada tahun 2015, kerusakan di jembatan semakin bertambah
seiring dengan makin banyaknya pasangan yang mengaitkan gembok mereka.
Pihak berwenang kemudian memutuskan untuk memotong semua gembok yang
tergantung di pagar -- jutaan gembok dengan berat mencapai 41 ton
dibuang.
4. Gum Wall, Seattle
Petugas kebersihan kota kan segera membersihkan bekas permen karet di dinding (abc13.com)
Pada tahun 1990-an, untuk alasan yang tidak diketahui, orang-orang
mulai menempelkan bekas permen karet mereka di dinding di sebuah gang,
di daerah Market Theater, Seattle.
Lama-kelamaan, para pejalan kaki yang melewati tempat tersebut,
mengikuti jejak pendahulu mereka dan mulai menempelkan bekas permen
karet mereka di dinding tersebut.
Akhirnya, tempat tersebut resmi menjadi atraksi wisata Seattle,
bersama dengan beberapa tempat lain yang juga berada di daerah tersebut.
Namun, pada tahun 2015, pihak berwenang Seattle memutuskan untuk
menyingkirkan semua permen karet itu, karena gula yang terkandung di
dalamnya membuat rusak unsur batu di dinding bersejarah itu.
5. Cinque Terre, Italia
Pihak berwenang memutuskanuntuk memasang tarif tiket masuk ke desa warna-wanri ini (Wikipedia)
Lima desa indah yang berada di atas mulut pantai di Riveria Italia,
merupakan salah satu tempat wisata populer di Negeri Piza itu.
Sekitar 2,5 juta wisatawan berbondong-bondong mengunjungi Cinque
Terre, untuk melihat deretan pedesaan warna-warni di sekeliling bibir
pantai -- jumlah itu terhitung hanya selama tahun 2015.
Tahun ini, pihak berwenang Italia mengatakan akan membuat batasan pengunjung, untuk mencegah adanya kerusakan pada tempat itu.
Para turis harus membeli tiket terlebih dahulu, sebelum bisa menikmati keindahan desa tersebut.
6. Barcelona, Spanyol
Walikota Barcelona memutuskan untuk mengurangi jumlah pengunjung ke kotanya (www.mcgill.ca/News.co.au)
Menyandang gelar peringkat ketiga sebagai tempat wisata yang paling
sering dikunjungi, tampaknya tidak membuat walikota baru Barcelona, Ada
Colau, bangga.
Walikota itu dilaporkan akan membatasi jumlah pengunjung yang bisa
menikmati kotanya. Hal tersebut dilakukan oleh Ada, guna mempertahankan
keseimbangan antara penduduk lokal dan wisatawan.
7. Machu Picchu, Peru
Machu Picchu, Peru. | via: radioamistad.com.pe
Benteng bertengger Suku Inka ini sudah menjadi situs wisata, sejak ditemukan dan diperkenalkan pada dunia berabad-abad silam.
Situs yang kini berada di bawah naungan UNESCO itu, dilaporkan
terancam hancur akibat banyaknya wisatawan yang mengunjungi tempat itu
setiap tahun.
Peru dan UNESCO baru-baru ini mengeluarkan kebijakan baru, berkaitan
dengan pembatasan jumlah pengunjung -- hanya 2.500 wisatawan
diperbolehkan masuk per hari.
8. Taj Mahal, India
Ekspektasi mengagumi megahnya Taj Mahal, India. (Shutterstock)
Pihak berwenang India menyatakan kemungkinan akan menutup tempat
wisata populer -- juga merupakan salah satu keajaiban dunia -- Taj
Mahal, karena kerusakan alami dan ulah tangan usil manusia.
India juga sudah melarang wisatawan mendatangi salah satu keajaiban
dunia itu dengan menggunakan mobil -- guna mengurangi polusi.
Polusi di sekitar Sungai Yamuna mengakibatkan perubahan warna pada
makam agung, mengubah warna putih marmer pada makam menjadi kekuningan.
Menurut laporan, dalam waktu lima tahun ke depan, Taj Mahal akan runtuh, jika tidak dilakukan langkah pencegahan dari sekarang.