Perjalanan Kasus Kematian Akseyna, Setahun Berlalu Masih Misteri

Mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori, yang ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga UI. (Facebook Akseyna Ahad Dori)
Mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori, yang ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga UI. (Facebook Akseyna Ahad Dori)

Sentosa88 ~ Setahun lalu, tepatnya Kamis 26 Maret 2016, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Roni menemukan sesosok tubuh mengambang diDanau Kenanga, UI, Depok, Jawa Barat. Tewas.

Jasad tersebut ditemukan membengkak, tanpa identitas, dan menggendong ransel berisi 5 buah batu konblok. 

Hanya jaket berlogo UI yang mengindikasikan jasad tersebut seorang mahasiswa. Sesuai prosedur kepolisian, aparat Polsek Beji dan Polres Kota Depok mengevakuasi mayat tanpa nama tersebut ke RS Polri Kramatjati guna pemeriksaan lanjutan, outopsi.

Senin 30 Maret 2015, jasad misterius itu terindentifikasi. Sepasang suami-istri asal Yogyakarta mendatangi Mapolresta Depok dan RS Polri Kramatjati, mereka yakin jasad tersebut adalah Akseyna Ahad Dori, putra mereka, seorang mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Jurusan Biologi, UI. 

Pemuda yang akrab disapa Ace tersebut diketahui menghilang berhari-hari. Ia adalah anak seorang Perwira Menengah TNI Angkatan Udara (AU) Kolonel (Sus) Mardoto.

Tim Polda Metro Jaya dan Polres Depok melakukan olah TKP di Danau Kenanga, Universitas Indonesia, yang mrupakan lokasi jenazah Akseyna.

Dua hari setelah teridentifikasi, Rabu 1 April 2015, Polresta Depok yang dipimpin Komisaris Besar Ahmad Subarkah mengumumkan hasil outopsi Ace.

"Dari hasil outopsi, dipastikan korban tewas di air dalam keadaan hidup karena tubuh korban sudah dipenuhi air. Jika korban tewas di atas kemungkinan air tidak terlalu banyak juga, dan luka lebam sendiri bukanlah luka lebam akibat penganiayaan," ungkap Subarkah di Depok, Rabu 1 April 2015.

Subarkah menambahkan berdasarkan keterangan ibunda, Ace pernah berkeluh kesah lantaran gagal mengikuti kejuaraan sains tingkat nasional. 

Dugaan bunuh diri diperkuat dengan penemuan sepucuk kertas di kamar kos Ace dengan tulisan tangan yang berbunyi 'Will not return for, please don't search for existence. My apologize for everything eternally (Tidak akan kembali, tolong jangan cari keberadaan saya. Saya minta maaf untuk semua selamanya)'. 

Namun keterangan tersebut dibantah ayahanda Ace. Martodo yakin anaknya dibunuh

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »