Misteri Bomber Paris: dari Pemilik Bar Jadi Militan

Misteri Bomber Paris: Dari Pemilik Bar Jadi Militan (Reuters)
Misteri Bomber Paris: Dari Pemilik Bar Jadi Militan (Reuters)

SENTOSA88 ~ Brussel Dua minggu lalu Wali Kota Molenbeek, Belgia, memerintahkan untuk menutup sebuah bar di permukiman. Polisi menemukan beberapa anak muda bertransaksi obat-obatan dan merokok ganja pada musim panas lalu.

Jumat, 13 November 2015, pemilik bar itu meledakkan dirinya di dekat kafe, tapi kali ini di Paris. Ia membawa dirinya dalam sebuah misi mendukung ISIS.
Perjalanan Brahim Abdelsam dari pemilik bar Les Beguines menjadi bomber bunuh diri masih menjadi misteri hingga kini. Bersamaan juga dengan adik lelakinya, Salah, yang kini menjadi orang paling dicari di seantero Eropa.

Dua bersaudara itu telah menjual bisnisnya enam minggu lalu.
Sepertinya ada sesuatu yang tidak bersinergi antara pemilik bar yang muslim, padahal ajaran agamanya melarang alkohol. Terlebih bar yang terletak di sudut jalanan yang sepi itu pernah menjadi lokasi transaksi obat-obatan terlarang. Terletak di kawasan menengah ke bawah di Kota Molenbeek, Belgia, kini si pemilik bar dan keluarganya menjadi fokus perhatian lantaran telah bergabung bersama ISIS.

Investigasi serangan teror mematikan di Paris yang membunuh 129 jiwa telah membuat kehidupan imigran Arab di Eropa terkuak. Kebanyakan dari mereka berhasil berasimilasi dengan budaya Eropa. Bahkan di antaranya menikmati gaya hidup Barat. Namun, yang jadi tanda tanya adalah mengapa mereka bisa menjadi begitu militan hingga berani mengorbankan dirinya menjadi martir bom bunuh diri.

"Ini mengagetkan, apalagi dengan orang yang kalian biasa bergaul," kata Nabil, pemuda keturunan berusia 25 tahun kepada Reuters, Selasa (17/11/2015). Ia berbincang santai menuju apartemennya melewati bar de Buiguines milik Brahim Abdeslam yang telah ditutup oleh pengadilan.

"Mereka itu pemuda biasa, kami sering tertawa bersama," ujar Nabil lagi.
"Aku tidak melihat tanda-tanda radikal di diri mereka. Mereka asyik-asyik aja bergaul dengan kami beberapa minggu lalu. Aku pikir mereka sama sekali tidak ada tanda-tanda indoktrinasi, tak terlihat punya nyali meledakkan diri... sepertinya ada pelaku utama di balik ini semua," ucap Nabil lagi.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »