Keunikan Rumah Betang Suku Dayak Kalimantan

SENTOSA88 - Suku Dayak Kalimantan, tepatnya Kalimantan Tengah memiliki rumah panjang yang merupakan rumah adat suku Dayak bernama Rumah Betang. Suku Dayak memang merupakan suku asli yang tinggal di Kalimantan. Mereka tersebar di pulau Kalimantan dan Malaysia memiliki budaya yang unik, banyak Suku Dayak yang masih tinggal di pedalaman hutan Kalimantan dan tidak sedikit juga yang bersosialisasi dan berbaur dengan pendatang di kota-kota besar serta berpendidikan tinggi. Budaya Suku Dayak yang gemar berpindah-pindah untuk mencari lahan pertanian yang subur membuat mereka tidak hanya berpusat disatu tempat dan menjadikan mereka terpencar diberbagai tempat yang sulit dijangkau.
Keunikan Rumah Betang Suku Dayak Kalimantan
Salah satu keunikan yang dimiliki Suku Dayak adalah rumah yang dimilikinya. Suku dayak memiliki arsitektur tersendiri dalam membuat rumah. Konsep rumah tradisional suku Dayak biasanya sangat dekat dengan kebudayaan dan alam. Seperti suku Dayak Kanayat’n misalnya yang memiliki rumah dengan arsitektur rumah dengan bentuk memanjang dengan tiang-tiang (kolong) yang tinggi. Rumah adat tersebut memiliki beberapa sebutan antara lain, rumah betang, rumah panjang atau lamin, dan sebutan lainnya adalah Long House karena bentuk rumah yang panjang.

Keunikan Rumah Betang Suku Dayak Kalimantan
Lokasi rumah suku Dayak Kanayat’n ini terletak di Dusun Dayak Kanayat’n, Desa Saham, Kecamatan Tengah Kemila Kabupaten Landak. Rumah ini dibangun sekitar tahun 1875 dan baru mengalami rehabilitasi pada tahun 2012. Rumah ini memiliki tangga yang terbuat dari batang kayu besar dan diberikan lekuk untuk memudahkan kaki melangkah naik keatas. Namun, karena sudah ada yang termakan usia, ada beberapa tangga yang di ganti dengan tangga yang modern.

Keunikan Rumah Betang Suku Dayak Kalimantan (2)
Rumah Betang Suku Dayak selalu berbentuk panggung dan panjang sesuai dengan namanya. Bentuk ini dipilih bukan tanpa alasan. Bentuk dari Rumah Betang yang berbentuk panggung ini memiliki fungsi yang unik, diantaranya:
 
  • Menghindari rumah dari banjir, karena banyak Rumah Betang Suku Dayak yang di bangun di pinggir sungai.
  • Untuk melindungi penghuninya dari binatang buas.
  • Untuk melindungi penghuninya dari musuh.
Bentuknya yang memanjang mampu menampung hingga kurang lebih 150 jiwa atau 5-30 kepala keluarga atau bisa lebih. ini memungkinkan mereka untuk tetap berada disatu atap, agar mereka mudah berkomunikasi dan saling melindungi serta saling membantu dalam hal apapun seperti ekonomi, pekerjaan dan lain sebagainya.
Pada umumnya Rumah Betang Suku Dayak dibuat hulunya menghadap timur dan hilirnya menghadap barat. Ini merupakan sebuah simbol bagi masyarakat Dayak. Hulu yang menghadap timur atau matahari terbit memiliki filosofi kerja keras yaitu bekerja sedini mungkin. Sedangkan hilir yang menghadap barat atau matahari terbenam memiliki filosofi, tidak akan pulang atau berhenti bekerja sebelum matahari terbenam.
Saat ini Rumah Betang memang sangat sulit di temukan di tempat-tempat yang mudah dijangkau. Terlebih karena kehidupan masyarakat Suku Dayak yang lebih suka tinggal di pinggir sungai. Walapun begitu kita masih dapat menyaksikan beberapa Rumah Betang Suku Dayak yang masih asli maupun Rumah Betang Suku Dayak sengaja dibangun sebagai gambaran budaya Rumah Betang Suku Dayak yang sesungguhnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »