SENTOSA88 - Mungkin Anda pernah berpikir bahwa orang-orang yang bekerja sebagai
penjelajah angkasa luar mempunyai pola pikir yang cukup rasional. Tak
disangka, astronot juga percaya takhayul. Hal itu terlihat dari banyaknya ritual yang aneh dan terkesan mengada-ada, yang dilakukan sebelum melakukan penerbangan.
Dikutip dari Todayifoundout.com,
Jumat (22/4/2016), mengatakan ternyata ritual aneh dan cenderung
nyeleneh yang dilakukan para penjelajah angkasa tersebut memiliki makna
dan penjelasan tersendiri, salah satunya seperti penghormatan kepada
angkasawan sebelumnya.
Ritual memakan kacang diberlakukan setiap kali angkasawan di Jet
Propulsion Laboratorium (JPL)-- atau Laboratorium penggerak Jet yang
dimiliki NASA--meluncurkan sebuah satelit atau roket riset.
Tradisi itu dimulai pada tahun 1964, setelah para angkasawan berhasil
meluncurkan Ranger 7, kendaraan angkasa yang dirancang untuk mengambil
gambar Bulan.
Ritual memakan kacang setelah berhasil meluncurkan roket (Todayifoundout.com).
Entah mengapa, pada saat itu percobaan pada Ranger 1-6 tidak berhasil
menjalankan tugas karena berbagai alasan. Namun, pada hari mereka
meluncurkan Ranger 7, seorang teknisi kemudian membawa kacang ke dalam
ruang kontrol dan membagi-bagikan makanan gurih itu kepada
teman-temannya, dan ajaibnya peluncuran Ranger 7 pun berhasil.
Sejak saat itu, memakan kacang menjadi sebuah tradisi dan jimat
keberuntungan di kalangan JPL. Di balik kisah yang mengilhami tradisi
makan kacang tersebut, ada juga beberapa takhayul yang beredar di antara
para penjelajah angkasa.
Seperti kepercayaan bahwa kemalangan akan menimpa apabila mereka
gagal memasukkan segenggam kacang ke dalam mulut para pekerja NASA itu,
sesaat setelah peluncuran berhasil dilakukan, yang bertujuan untuk
menghormati kerja keras rekan kerja terdahulu dan memperkuat
persahabatan di kalangan pekerja.
Tidak hanya itu, ada beberapa kalangan yang menanggapi beberapa tradisi dengan sangat serius.
Yuri Gagarin yang menjadi inspirasi ritual nyeleneh para angkasawan (Todayifoundout.com).
Seperti tradisi di Rusia yang melarang pesawat luar angkasa
meluncur setiap tanggal 24 Oktober. Hal itu dikarenakan pada tanggal
yang sama di tahun 1960 dan 1963, roket yang hendak diluncurkan pada
tanggal tersebut meledak sesaat sebelum meluncur, membunuh 92 orang pada
tahun 1960 dan 7 orang pada tahun 1963.
Di negara yang sama, para astronot dilarang meluncur ke angkasa
sebelum mereka mengunjungi makam Yuri Gagarin, Sergei Korolev, dan
Vladimir Komarov, serta monumen awak misi Soyuz 11 yang hilang dalam
misi.
Tradisi lainnya yang harus ditaati oleh astronot Rusia adalah berjalan di 'Avenue of Heroes' atau 'Jalanan para Pahlawan'.
Jalan itu diapit oleh dua baris pepohonan yang terletak di Baikonur
Cosmodrome, stasiun angkasa luar terbesar di dunia, Kazakhstan.
Sebelum melakukan perjalanan angkasa luar, para astronot akan
berdatangan ke tempat tersebut untuk menanam pohon, mengikuti jejak
Gagarin yang mempunyai pohon tertua di jalan itu.
Para astronot mengikuti jejek Gagarin menanam pohon 'Walk of Heroes' (Todayifoundout.com).
Tradisi itu diawali oleh Gagarin yang melakukan hal sama pada tahun
1961. Ritual tersebut didedikasikan untuk mengenang Gagarin yang tewas
pada misinya.
Ritual lainnya dan paling tidak lazim yang diilhami oleh Gagarin
adalah, ritul mengencingi roda kanan bus yang mengantarkan para
angkasawan menuju anggar.
Kebiasaan mengencingi ban bus yang mengantarkan para astronot ke anggar (Todayifoundout.com).
Mengunjungi kantor Gagarin juga merupakan suatu keharusan untuk para
angkasawan Rusia. Mereka mendatangi ruangan yang tetap dibiarkan seperti
sediakala itu untuk meminta izin terbang ke angkasa kepada 'hantu'
Gagarin.
Ritual lainnya yang harus dilalui adalah menyaksikan film, 'White Sun of the Desert',
yang dimulai pada tahun 1960-an dan kemudian menuliskan nama mereka
pada pintu kamar hotel tempat para angkasawan tersebut menginap sebelum
peluncuran mereka.
Tradisi terakhir dan yang paling kuat adalah mengikatkan sebuah jimat pada tuts kontrol, yang terletak di depan kamera kabin.
Ketika kapal telah sampai di orbit, jimat yang diikatkan menggunakan
benang halus tersebut akan mengambang, memberikan tanda kepada para
astronot bahwa peluncuran mereka telah berhasil