Ajaib, Bayi Membatu Selama 50 Tahun di Perut Nenek Ini

SENTOSA88 ~ Seorang nenek berusia 90 tahun terjatuh dan dilarikan ke rumah sakit di Kota San Antonio, Cile. Saat diperiksa menggunakan sinar-X, para dokter terkejut melihat ada janin membatu di dalam perutnya. Janin itu beratnya sekitar 2 kilogram.

Fenomena ini dikenal dengan lithopedion, terjadi ketika janin meninggal selama kehamilan dan membatu di luar uterus.

Menurut dokter, janin sudah ada di perut wanita sejak 50 tahun lalu dan kini kondisinya sudah membatu.
Marco Vargas Lazo, direktur rumah sakit menyebutkan kasus itu "sangat-sangat langka." Demikian dilaporkan kantor berita Efe, dilansir BBC, Sabtu (20/6/2015).

Dari tes sinar-X tampak janin itu berukuran 'besar, sudah berkembang dan mengisi semua rongga dalam perut,' katanya.

Meskipun masalah yang diderita nenek itu sudah diketahui, ia malah dipulangkan.
Para dokter mengatakan tak mungkin untuk mengangkat janin yang membatu tersebut. Sebab, operasi yang harus dilakukan sangat beresiko bagi pasien seumurnya.

Lithopedion atau Litopedion yang dikenal juga sebagai bayi batu, adalah ketika janin meninggal dunia disaat sang ibu mengalami kehamilan abdominal.

Posisi bayi di dalam rongga perut menyebabkannya susah keluar. Sedangkan ukuran bayi terlalu besar untuk diserap kembali oleh tubuh.

Akibatnya bayi yang mati itu mengalami kalsifikasi atau pembatuan oleh kalsium untuk mencegah terjadinya infeksi pada organ ibu.


Biasanya bayi batu baru ditemukan sekian puluh tahun kemudian, setelah pasien memeriksakan diri karena alasan lain, atau menjalani pemeriksaan yang melibatkan sinar-X.

Litopedion tertua sejauh ini adalah seorang wanita berusia 94 tahun yang mengandung bayi batu selama 60 tahun.

Kasus litopedion sangat langka. Menurut Sao Paulo Medical Journal dalam rilis tahun 2000, fenomena ini terjadi 1,5 sampai 1,8 persen dalam kehamilan abdominal (kehamilan di rongga perut).

"Kurang dari 300 kasus dalam 400 tahun terakhir yang tercatat di literatur medis dunia," jelas jurnal itu dilansir Newser.

Tampaknya jumlah kasus ini 2/3 ditemukan pada wanita yang sudah berusia di atas 40 tahun, dengan janin membatu dalam rentang mulai dari 4 hingga 60 tahun.

Sejauh ini, litopedian pertama yang diketahui, dialami seorang wanita bernama Chatri asal Perancis. Ia hamil pertama kali di usia 40 tahun pada 1554. Namun, tak pernah melahirkan walaupun sudah pecah ketuban.

Setelah kematiannya di usia 68 tahun, sang suami meminta dokter untuk memeriksa tubuh Chatri. Akhirnya ditemukan bayi perempuan yang membatu pada 1582.

Kasus terakhir sebelum yang tahun ini dialami seorang wanita berusia 84 tahun asal Brazil. Seperti yang dilaporkan International Bussiness Times pada Februari 2014, nenek tersebut masuk rumah sakit di Natividadi, negara bagian Tocantins karena mengeluhkan sakit perut dan kepala pusing.

Saat tes sinar-X, dokter malah menemukan janin berusia 20 hingga 28 minggu yang membatu selama 40 tahun.

Nenek itu kemudian dirujuk ke rumah sakit Porto Nacional untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun dia menolak janinnya diangkat, walaupun dokter berharap dia berubah pikiran.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »