Ternyata, lubang kecil yang terdapat di jendela pesawat mempunyai fungsi penting.
Seperti yang dilansir oleh The Sun, UK Federal Aviation Administration menjelaskan bahwa bagian tersebut berfungsi untuk mengatur tekanan udara di dalam kabin.
Ketika mengudara di angkasa, tekanan udara di luar pesawat itu jauh lebih rendah dibandingkan di dalam kabin.
Perbedaan tersebut membuat bagian jendela mendapatkan penumpukan tekanan.
Sebagai perbandingan, tekanan udara di permukaan laut sekitar 14,7 PSI sedangkan pada pesawat yang sedang berada di ketinggian 9.150 meter dan 12.200 meter sekitar 4,3 PSI. Di mana jika tak diatur dan disesuaikan, kondisi seperti dapat membahayakan penumpang.
Jendela pesawat terdiri dari tiga lapis, yaitu bagian luar, tengah, dan dalam. Lubang kecil yang kita lihat terdapat di lapisan kaca tengah dan dikenal sebagai breather atau lubang napas.
Seperti yang dikutip dari News.com.au pada Senin (4/4/2016), Breather tersebut bekerja untuk menyeimbangkan tekanan antara kabin dan udara yang terkurung di antara kaca jendela. Selain itu, lapisan kaca tengah merupakan cadangan apabila kaca di bagian luar retak karena tekanan.
Tak hanya mengatur tekanan, lubang kecil itu juga berfungsi untuk melepaskan kelembaban untuk mencegah jendela pesawat membeku atau berkabut.
Sebelumnya, misteri tentang mengapa jendela pesawat berbentuk lonjong juga telah dibahas. Alasannya bentuk jendela yang kotak akan mengakibatkan penumpukan tekanan pada sudut-sudutnya.
Sementara, jendela yang ujungnya berbentuk bulat dapat mengurangi kemungkinan penumpukan tekanan itu.