'Janin' berusia 60 tahun ditemukan di perut perempun Chile (www.lacuarta.com)
SENTOSA88 - Kian sepuh, kemampuan pendengaran Estela Melendez menurun. Geraknya pun
melambat akibat arthritis. Selain itu, tak ada masalah, selain bagian
perutnya yang sudah lama mengembung. Hingga suatu hari ia kolaps.
Estela
pun dilarikan ke rumah sakit. Paramedis memeriksa tubuhnya, menemukan
penyebab penurunan kondisi tubuhnya itu. Melalui pemindaian sinar-X
(X-ray) dokter menemukan hal aneh di perutnya.
"Dokter mengatakan, ada tumor dalam perutku. Mereka harus segera mengoperasiku," kata nenek 91 tahun itu kepada CNN, seperti dikutip Rabu (5/8/2015).
Namun,
hasil pemeriksaan rontgen kedua bikin para dokter kaget bukan kepalang.
Gumpalan itu ternyata bukan tumor, melainkan janin atau fetus."
"Benjolan itu ada di sini," kata Estela, menunjuk perutnya.
Sudah
bertahun-tahun, benjolan itu ada di sana. Namun, perempuan asal La
Boca, Chile itu sama sekali tak menyangka, ia ternyata hamil.
Apalagi,
dokter mengatakan, janin itu ada di uterusnya selama 6 dekade atau 60
tahun! Untungnya, janin tersebut terkarsifikasi atau mengapur. Sehingga
tak mengancam kesehatannya.
'Janin' berusia 60 tahun ditemukan di perut perempun Chile (www.breinguash.com) Temuan tersebut tentu saja membuat Estela dan keluarganya kaget
bukan kepalang. Suami nenek itu, Manuel González, meninggal dunia
Januari lalu, pada usia 91 tahun.
González semasa hidupnya
mencari nafkah sebagai nelayan. Sudah 74 tahun mereka hidup bersama.
Penyesalan terbesar Estela adalah, mereka tak pernah punya anak.
"Kami menderita karenanya," kata dia. Seandainya janin yang ada di perutnya itu bisa lahir...
"Bisa
Anda bayangkan? Lebih dari 60 tahun," kata keponakan Estela, Luis
Meléndez. "Saya heran mengapa bibiku masih bisa bertahan dan tak pernah
mengeluh sakit, padahal ada janin mati di dalam tubuhnya."
Dokter
di klinik setempat mempertimbangkan operasi untuk mengangkat janin
tersebut. Namun, usia pasien sudah 91 tahun. Pembedahan lebih berisiko
daripada membiarkan fetus itu tetap ada di sana.
Estela mengaku, ia terkadang merasakan sakit karenanya, meski jarang. Benjolan itu lebih mengakibatkan rasa tak nyaman.
Yang
jelas, benjolan itu mengingatkan dia pada sang suami. Mengembalikan
kenangan pada mimpi, upaya, dan doa mereka yang tak putus demi mendapat
keturunan bertahun-tahun lalu. Sebuah keinginan yang sejatinya nyaris
terwujud. (Ein/Tnt)